SuratAl Ahzab (basa Arab:الْأحزاب) punika surat kaping 33 Al-Qur'an.Tegesé "ingkang nyekutoni".Surat ka-33 sajeroning al-Qur'an.Kapengkar déning 73 ayat, surat Madaniyah, dimudunake sawisé surat Ali Imran.Dinamai Al-Ahzab kang ngandut arti golongan-golongan kang nyekutu amarga ing sajeroning kandhutan surat iki kapengkar uga ayat-ayat salah sijiné yaiku ayat 9 nganti ayat 27 فَٱسۡتَجَبۡنَا لَهُۥ وَوَهَبۡنَا لَهُۥ يَحۡيَىٰ وَأَصۡلَحۡنَا لَهُۥ زَوۡجَهُۥٓۚ إِنَّهُمۡ كَانُواْ يُسَٰرِعُونَ فِي ٱلۡخَيۡرَٰتِ وَيَدۡعُونَنَا رَغَبٗا وَرَهَبٗاۖ وَكَانُواْ لَنَا خَٰشِعِينَ Fastajabnaa lahoo wa wahabnaa lahoo Yahyaa Wa aslahnaa lahoo zawjah; innahum kaanoo yusaari’oona fil khairaati wa yad’oonanaa raghabanw wa rahabaa; wa kaanoo lanaa khaashi’een English Translation Here you can read various translations of verse 90 So We responded to him, and We gave to him John, and amended for him his wife. Indeed, they used to hasten to good deeds and supplicate Us in hope and fear, and they were to Us humbly submissive. Yusuf AliSo We listened to him and We granted him Yahya We cured his wife’s Barrenness for him. These three were ever quick in emulation in good works; they used to call on Us with love and reverence, and humble themselves before Us. Abul Ala MaududiSo We accepted his prayer and bestowed upon him John, and We made his wife fit to bear a child. Verily they hastened in doing good works and called upon Us with longing and fear, and humbled themselves to Us. Muhsin KhanSo We answered his call, and We bestowed upon him Yahya John, and cured his wife to bear a child for him. Verily, they used to hasten on to do good deeds, and they used to call on Us with hope and fear, and used to humble themselves before Us. PickthallThen We heard his prayer, and bestowed upon him John, and adjusted his wife to bear a child for him. Lo! they used to vie one with the other in good deeds, and they cried unto Us in longing and in fear, and were submissive unto Us. Dr. GhaliSo We responded to him and bestowed on him Yahya, John and We set his Zechariah’s spouse righteous for him; surely they used to vie swiftly with one another in charitable deeds and to invoke Us, being desirous of reward and in awe; and they were submissive to Us. Abdel HaleemWe answered him––We gave him John, and cured his wife of barrenness- they were always keen to do good deeds. They called upon Us out of longing and awe, and humbled themselves before Us. Muhammad Junagarhiہم نے اس کی دعا کو قبول فرما کر اسے یحيٰ علیہ السلام عطا فرمایا اور ان کی بیوی کو ان کے لئے درست کر دیا۔ یہ بزرگ لوگ نیک کاموں کی طرف جلدی کرتے تھے اور ہمیں ﻻلچ طمع اور ڈر خوف سے پکارتے تھے۔ اور ہمارے سامنے عاجزی کرنے والے تھے Quran 21 Verse 90 Explanation For those looking for commentary to help with the understanding of Surah Al-Anbiya ayat 90, we’ve provided two Tafseer works below. The first is the tafseer of Abul Ala Maududi, the second is of Ibn Kathir. Ala-Maududi 2190 So We accepted his prayer and bestowed upon him John, and We made his wife fit[86] to bear a child. Verily they hastened in doing good works and called upon Us with longing and fear, and humbled themselves to Us.[87] 86. “Cured his wife” We cured his wife of sterility. As “You are the best of the Inheritors”, I shall have no grief even if You do not give me any child. For further details, please see Surah Aal-Imran, Ayat 37-41 and Surah Maryam, Ayat 2-14 and the thereof. 87. It will be worthwhile to reiterate the reasons why the stories of the Prophets have been cited in this Surah. 1 The story of Prophet Zacharias has been cited to impress on the minds that all the Prophets were human beings and servants of Allah and had no tinge of Godhead in them. They had no power to bestow children upon others because they themselves had to pray to Allah for children for themselves. 2 The story of Prophet Jonah has been cited to show that even a great Prophet like him did not go unnoticed when he committed an error in regard to Allah’s message. But when he repented, Allah, by His grace, delivered him alive from the belly of the fish. 3 The mention of Prophet Job has been made to show that even Prophets were put to hard trials and afflictions and even they had to beg Allah to restore them to health, not to speak of curing others of diseases. Along with these, the other important thing which is meant to be impressed is that all the Prophets believed in the doctrine of Tauhid. That is why they begged and prayed to One Allah alone to fulfill their needs and requirements. Though they met with trials, Allah helped them and granted their prayers in supernatural and miraculous ways. Ibn-Kathir The tafsir of Surah Anbiya verse 90 by Ibn Kathir is unavailable here. Please refer to Surah Anbiya ayat 89 which provides the complete commentary from verse 89 through 90. Quick navigation links

TerjemahSurat Al Anbiya Ayat 87-95. 87. [1] Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika dia pergi dalam keadaan marah [2], lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya [3], maka dia berdoa dalam keadaan yang sangat gelap [4], "Tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Engkau.Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim [5]."

Home QS. Al-Anbiya Ayat 90 فَاسۡتَجَبۡنَا لَهٗ وَوَهَبۡنَا لَهٗ يَحۡيٰى وَاَصۡلَحۡنَا لَهٗ زَوۡجَهٗ ‌ؕ اِنَّهُمۡ كَانُوۡا يُسٰرِعُوۡنَ فِىۡ الۡخَيۡـرٰتِ وَ يَدۡعُوۡنَـنَا رَغَبًا وَّرَهَبًا ‌ؕ وَكَانُوۡا لَنَا خٰشِعِيۡنَ Fastajabnaa lahuu wa wahabnaa lahuu Yahyaa Wa aslahnaa lahuu zawjah; innahum kaanuu yusaari'uuna fil khairaati wa yad'uunanaa raghabanw wa rahabaa; wa kaanuu lanaa khaashi'iin Maka Kami kabulkan doanya, dan Kami anugerahkan kepadanya Yahya, dan Kami jadikan istrinya dapat mengandung. Sungguh, mereka selalu bersegera dalam mengerjakan kebaikan, dan mereka berdoa kepada Kami dengan penuh harap dan cemas. Dan mereka orang-orang yang khusyuk kepada Kami. Juz ke-17 Tafsir Karena Zakaria terus berusaha dan tekun berdoa memohon keturunan, maka Kami kabulkan doa-nya, meskipun istrinya sudah tua dan mandul. Dan Kami pun menganugerahkan kepadanya Yahya, seorang anak yang cerdas dan saleh; dan Kami jadikan istrinya yang tua dan mandul itu dapat mengandung. Sungguh, mereka, Zakaria dan istrinya, senantiasa bersegera dalam mengerjakan berbagai kebaikan yang menyebabkan doanya dikabulkan; dan mereka senantiasa berdoa kepada Kami untuk mendapatkan keturunan dengan penuh harap akan dikabulkan dan cemas karena menyadari istrinya tua dan mandul. Dan mereka orang-orang yang khusyuk, dalam beribadah dan berdoa kepada Kami. Ayat ini menjelaskan bahwa Allah telah memperkenankan doa Nabi Zakaria itu, dan mengaruniakan kepadanya seorang putra bernama Yahya. Untuk itu Allah telah mengaruniakan kesehatan yang baik kepada istri Zakaria, sehingga memungkinkan untuk mengandung, padahal sebelum itu ia adalah perempuan yang mandul. Pada lanjutan ayat ini Allah menjelaskan apa alasan-Nya untuk mengabulkan permohonan Zakaria itu, ialah karena mereka semua senantiasa bersegera dalam berbuat kebajikan, terutama dalam memelihara keturunan dengan sebaik-baiknya. Selain itu juga, karena senantiasa berdoa kepada Allah dengan hati yang harap-harap cemas, harap akan ampunan Tuhan dan cemas terhadap kemurkaan dan siksaan Allah. Dan alasan ketiga ialah karena mereka selalu khusyuk dan tawadu' kepada-Nya, dan tidak pernah sombong atau takabur dan mengingkari karunia-Nya. Jadi, sifat-sifat yang mulia itulah yang menyebabkan mereka memperoleh karunia dari Allah. sumber Keterangan mengenai QS. Al-AnbiyaSurat Al Anbiyaa' yang terdiri atas 112 ayat, termasuk golongan surat Makkiyyah. Dinamai surat ini dengan al anbiyaa'nabi-nabi, karena surat ini mengutarakan kisah beberapa orang nabi. Permulaan surat Al Anbiyaa' menegaskan bahwa manusia lalai dalam menghadapi hari berhisab, kemudian berhubung adanya pengingkaran kaum musyrik Mekah terhadap wahyu yang dibawa Nabi Muhammad maka ditegaskan Allah, kendatipun nabi-nabi itu manusia biasa, akan tetapi masing-masing mereka adalah manusia yang membawa wahyu yang pokok ajarannya adalah tauhid, dan keharusan manusia menyembah Allah Tuhan Penciptanya. Orang yang tidak mau mengakui kekuasaan Allah dan mengingkari ajaran yang dibawa oleh nabi-nabi itu, akan diazab Allah didunia dan di akhirat nanti. Kemudian dikemukakan kisah beberapa orang nabi dengan umatnya. Akhirnya surat itu ditutup dengan seruan agar kaum musyrik Mekah percaya kepada ajaran yang dibawa Muhammad supaya tidak mengalami apa yang telah dialami oleh umat-umat yang dahulu.

SuratAl-Anbiya Ayat 89. (Dan) ingatlah kisah (Zakaria) kemudian dijelaskan oleh Badalnya pada ayat selanjutnya (tatkala ia menyeru Rabbnya) melalui doanya yang mengatakan, ("Ya Rabbku! Janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri) tanpa anak yang kelak akan mewarisiku (dan Engkaulah Waris Yang Paling Baik") yang tetap abadi sesudah

وَزَكَرِيَّآ إِذۡ نَادَىٰ رَبَّهُۥ رَبِّ لَا تَذَرۡنِي فَرۡدٗا وَأَنتَ خَيۡرُ ٱلۡوَٰرِثِينَ Wa Zakariyyaaa iz naadaa Rabbahoo Rabbi laa tazarnee fardanw wa Anta khairul waariseen English Translation Here you can read various translations of verse 89 And [mention] Zechariah, when he called to his Lord, “My Lord, do not leave me alone [with no heir], while you are the best of inheritors.” Yusuf AliAnd remember Zakariya, when he cried to his Lord “O my Lord! leave me not without offspring, though thou art the best of inheritors.” Abul Ala MaududiAnd We bestowed favour upon Zechariah, when he cried to his Lord “Lord! Leave me not solitary without any issue. You are the Best Inheritor.” Muhsin KhanAnd remember Zakariya Zachariah, when he cried to his Lord “O My Lord! Leave me not single childless, though You are the Best of the inheritors.” PickthallAnd Zachariah, when he cried unto his Lord My Lord! Leave me not childless, though Thou art the Best of inheritors. Dr. GhaliAs Zakariyya, Zechariah as he called out to his Lord, “Lord! Leave me not out single, without offspring and You are The Most Charitable of inheritors!” Abdel HaleemRemember Zachariah, when he cried to his Lord, My Lord, do not leave me childless, though You are the best of heirs.’ Muhammad Junagarhiاور زکریا علیہ السلام کو یاد کرو جب اس نے اپنے رب سے دعا کی کہ اے میرے پروردگار! مجھے تنہا نہ چھوڑ، تو سب سے بہتر وارث ہے Quran 21 Verse 89 Explanation For those looking for commentary to help with the understanding of Surah Al-Anbiya ayat 89, we’ve provided two Tafseer works below. The first is the tafseer of Abul Ala Maududi, the second is of Ibn Kathir. Ala-Maududi 2189 And We bestowed favour upon Zechariah, when he cried to his Lord Lord! Leave me not solitary without any issue. You are the Best Inheritor. There is no commentary by Abul Maududi available for this verse. Ibn-Kathir 89. And remember Zakariyya, when he cried to his Lord “O My Lord! Leave me not single childless, though You are the Best of the inheritors.” 90. So We answered his call, and We bestowed upon him Yahya, and cured his wife for him. Verily, they used to hasten on to do good deeds, and they used to call on Us with hope and fear, and they were Khashi`in before Us. Zakariyya and Yahya Allah tells us of His servant Zakariyya, who asked Allah to grant him a son who would be a Prophet after him. The story has already been given in detail at the beginning of Surah Maryam and also in Surah `Imran. Here an abbreviated version is given. ﴿إِذْ نَادَى رَبَّهُ﴾ when he cried to his Lord means, in secret, hiding it from his people. ﴿رَبِّ لاَ تَذَرْنِى فَرْداً﴾ O My Lord! Leave me not single, means, with no child and no heir to stand among the people after me. ﴿وَأَنتَ خَيْرُ الْوَرِثِينَ﴾ though You are the Best of the inheritors. This is a supplication and form of praise befitting the topic. Allah says ﴿فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَوَهَبْنَا لَهُ يَحْيَى وَأَصْلَحْنَا لَهُ زَوْجَهُ﴾ So We answered his call, and We bestowed upon him Yahya, and cured his wife for him. Ibn `Abbas, Mujahid and Sa`id bin Jubayr said “She was barren and never had a child, then she gave birth.” ﴿إِنَّهُمْ كَانُواْ يُسَارِعُونَ فِى الْخَيْرَتِ﴾ Verily, they used to hasten on to do good deeds, means, acts of worship and acts of obedience towards Allah. ﴿وَيَدْعُونَنَا رَغَباً وَرَهَباً﴾ and they used to call on Us with hope and fear, Ath-Thawri said, “Hoping for that reward which is with Us and fearing that punishment which is with Us.” ﴿وَكَانُواْ لَنَا خـشِعِينَ﴾ and they were Khashi`in before Us. `Ali bin Abi Talhah reported from Ibn `Abbas that this means, sincerely believing in that which was revealed by Allah. Mujahid said “Truly believing.” Abu Al-`Aliyah said “Fearing.” Abu Sinan said “Khushu` means the fear which should never leave our hearts.” It was also reported from Mujahid that the Khashi`in are those who are humble.” Al-Hasan, Qatadah and Ad-Dahhak said, “The Khashi`in are those who humble themselves before Allah.” All of these suggestions are close in meaning. Quick navigation links

SuratAl Anbiyaa' yang terdiri atas 112 ayat, termasuk golongan surat Makkiyyah. Dinamai surat ini dengan al anbiyaa'(nabi-nabi), karena surat ini mengutarakan kisah beberapa orang nabi. Permulaan surat Al Anbiyaa' menegaskan bahwa manusia lalai dalam menghadapi hari berhisab, kemudian berhubung adanya pengingkaran kaum musyrik Mekah terhadap wahyu yang dibawa Nabi Muhammad s.a.w. maka

Home QS. Al-Anbiya Ayat 89 وَزَكَرِيَّاۤ اِذۡ نَادٰى رَبَّهٗ رَبِّ لَا تَذَرۡنِىۡ فَرۡدًا وَّاَنۡتَ خَيۡرُ الۡوٰرِثِيۡنَ‌ Wa Zakariyyaaa iz naadaa Rabbahuu Rabbi laa tazarnii fardanw wa Anta khairul waarisiin Dan ingatlah kisah Zakaria, ketika dia berdoa kepada Tuhannya, "Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan aku hidup seorang diri tanpa keturunan dan Engkaulah ahli waris yang terbaik. Juz ke-17 Tafsir Dan ingatlah kisah Zakaria, seorang rasul yang terus berusaha dan berdoa agar diberi keturunan, ketika dia berdoa kepada Tuhannya dengan khusyuk, “Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan aku hidup seorang diri tanpa keturunan yang akan melanjutkan tugasku membimbing umat; dan aku yakin, sekiranya Engkau tidak memberikan keturunan kepadaku, Engkaulah ahli waris yang terbaik yang akan memelihara agama ini setelah aku wafat. Pada ayat ini Allah mengarahkan perhatian Nabi Muhammad saw dan umatnya kepada kisah Nabi Zakaria. Karena ia tidak mempunyai anak, maka ia merasa kesepian dan tidak mempunyai seorang pun keturunan yang akan menggantikan dan melanjutkan perjuangannya bila ia telah meninggal dunia. Sebab itu ia berdoa kepada Allah agar Dia tidak membiarkannya hidup tanpa keturunan. Pada akhir ayat ini disebutkan ucapan Nabi Zakaria setelah ia mengucapkan doanya itu. Lalu ia berkata, "Dan Engkau adalah ahli waris yang paling baik?" Maksudnya ialah bahwa apabila Allah menghendaki tidak akan menganugerahkan keturunan kepadanya, maka ia pun rela dan tidak berkecil hati, karena ia yakin bahwa Allah akan tetap memelihara agamanya, dan tidak akan menyia-nyiakan agamanya dan Allah tentu akan memilih orang yang paling tepat sebagai pengganti Zakaria setelah wafatnya. Kisah ini telah dibahas lebih luas dalam Surah Ali 'Imran dan Surah Maryam. sumber Keterangan mengenai QS. Al-AnbiyaSurat Al Anbiyaa' yang terdiri atas 112 ayat, termasuk golongan surat Makkiyyah. Dinamai surat ini dengan al anbiyaa'nabi-nabi, karena surat ini mengutarakan kisah beberapa orang nabi. Permulaan surat Al Anbiyaa' menegaskan bahwa manusia lalai dalam menghadapi hari berhisab, kemudian berhubung adanya pengingkaran kaum musyrik Mekah terhadap wahyu yang dibawa Nabi Muhammad maka ditegaskan Allah, kendatipun nabi-nabi itu manusia biasa, akan tetapi masing-masing mereka adalah manusia yang membawa wahyu yang pokok ajarannya adalah tauhid, dan keharusan manusia menyembah Allah Tuhan Penciptanya. Orang yang tidak mau mengakui kekuasaan Allah dan mengingkari ajaran yang dibawa oleh nabi-nabi itu, akan diazab Allah didunia dan di akhirat nanti. Kemudian dikemukakan kisah beberapa orang nabi dengan umatnya. Akhirnya surat itu ditutup dengan seruan agar kaum musyrik Mekah percaya kepada ajaran yang dibawa Muhammad supaya tidak mengalami apa yang telah dialami oleh umat-umat yang dahulu. 21Al-Anbiya-17: Sekiranya Kami hendak membuat sesuatu permainan, (isteri dan anak), tentulah Kami membuatnya dari sisi Kami. Jika Kami menghendaki berbuat demikian, (tentulah Kami telah melakukannya). (Transliterasi indonesia: Law aradna an nattakhitha lahwan laittakhathnahu min ladunna in kunna faAAileena)
Bacaan Juz 17 Al Qur’an full lengkap yang dimulai dari surah Al Anbiya’ ayat 1 dengan diawali bacaan اقْتَرَبَ لِلنَّاسِ dan selesai pada surah Al Hajj ayat 78. Berikut daftar urutan surah Juz 17 Alquran. Al Anbiya’ Surah Ke 21 112 ayat Para NabiAl Hajj Surah Ke 22 78 ayat Haji Baca Juga Juz 17 Al Quran PdfJuz 17 Al Quran Latin Anda dapat juga membaca Al Quran Juz 17 dan Juz 18 berupa teks atau tulisan pada huruf yang tercetak tebal tersebut. Juz 17 Surah Al Anbiya’ Ayat 1 – 10 Juz 17 Surah Al Anbiya’ Ayat 11 – 24 Juz 17 Surah Al Anbiya’ Ayat 25 – 35 Juz 17 Surah Al Anbiya’ Ayat 36 – 44 Juz 17 Surah Al Anbiya’ Ayat 45 – 57 Juz 17 Surah Al Anbiya’ Ayat 58 – 76 Juz 17 Surah Al Anbiya’ Ayat 73 – 81 Juz 17 Surah Al Anbiya’ Ayat 82 – 90 Juz 17 Surah Al Anbiya’ Ayat 91 – 101 Juz 17 Surah Al Anbiya’ Ayat 102 – 112 Juz 17 Surah Al Hajj Ayat 1 – 5 Juz 17 Surah Al Hajj Ayat 6 – 15 Juz 17 Surah Al Hajj Ayat 16 – 23 Juz 17 Surah Al Hajj Ayat 24 – 30 Juz 17 Surah Al Hajj Ayat 31 – 38 Juz 17 Surah Al Hajj Ayat 39 – 46 Juz 17 Surah Al Hajj Ayat 47 – 55 Juz 17 Surah Al Hajj Ayat 56 – 64 Juz 17 Surah Al Hajj Ayat 65 – 72 Juz 17 Surah Al Hajj Ayat 73 – 78
Maksudnyaialah bahwa apabila Allah menghendaki tidak akan menganugerahkan keturunan kepadanya, maka ia pun rela dan tidak berkecil hati, karena ia yakin bahwa Allah akan tetap memelihara agamanya, dan tidak akan menyia-nyiakan agamanya dan Allah tentu akan memilih orang yang paling tepat sebagai pengganti Zakaria setelah wafatnya.
{وَزَكَرِيَّا إِذْ نَادَى رَبَّهُ رَبِّ لَا تَذَرْنِي فَرْدًا وَأَنْتَ خَيْرُ الْوَارِثِينَ 89 فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَوَهَبْنَا لَهُ يَحْيَى وَأَصْلَحْنَا لَهُ زَوْجَهُ إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَبًا وَرَهَبًا وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِينَ 90 } Dan ingatlah kisah Zakaria, tatkala ia menyeru Tuhannya, “Ya Tuhanku, janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah Waris yang paling baik.” Maka Kami memperkenankan doanya, dan Kami anugerahkan kepadanya Yahya dan Kami jadikan istrinya dapat mengandung. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam mengerjakan perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyuk kepada Kami. Allah Swt. menceritakan tentang hamba-Nya yaitu Zakaria ketika ia meminta kepada Allah agar dikaruniai seorang anak laki-laki yang kelak akan menjadi nabi sesudah ia tiada. Kisah ini telah disebutkan dengan panjang lebar dalam permulaan tafsir surat Maryam dan surat Ali Imran, tetapi dalam surat ini lebih singkat. {إِذْ نَادَى رَبَّهُ} tatkala ia menyeru Tuhannya. Al-Anbiya 89 dengan sembunyi-sembunyi dari penglihatan kaumnya. {رَبِّ لَا تَذَرْنِي فَرْدًا} Ya Tuhanku, janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri. Al-Anbiya 89 Yakni tidak beranak dan tidak ada ahli waris yang akan menduduki jabatan kenabian sesudahnya untuk mengatur manusia. {وَأَنْتَ خَيْرُ الْوَارِثِينَ} dan Engkaulah waris yang paling baik. Al-Anbiya 89 Hal ini merupakan doa dan sanjungan yang sesuai dengan permintaan yang diajukan. Dalam firman selanjutnya disebutkan {فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَوَهَبْنَا لَهُ يَحْيَى وَأَصْلَحْنَا لَهُ زَوْجَهُ} Maka Kami memperkenankan doanya, dan Kami anugerahkan kepadanya Yahya dan Kami jadikan istrinya dapat mengandung. Al-Anbiya 90 Ibnu Abbas, Mujahid, dan Sa’id ibnu Jubair mengatakan bahwa istri Zakaria sebelum itu mandul, tidak dapat beranak. Setelah Zakaria berdoa memohon agar dikaruniai anak, maka mengandunglah ia. Abdur Rahman ibnu Mahdi telah meriwayatkan dari Talhah ibnu Amr, dari Ata, bahwa lisan lidah istri Zakaria panjang, lalu Allah memperbaikinya. Menurut riwayat yang lain, pada tubuhnya terdapat sesuatu cela, lalu diperbaiki oleh Allah. Hal yang sama telah dikatakan oleh Muhammad ibnu Ka’b dan As-Saddi. Tetapi pendapat yang paling kuat adalah yang disebutkan pertama tadi. ******************* Firman Allah Swt. . {إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ} Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam mengerjakan perbuatan-perbuatan yang baik. Al-Anbiya 90 Yaitu gemar mengerjakan amal-amal yang mendekatkan diri kepada Allah dan amal-amal ketaatan. {وَيَدْعُونَنَا رَغَبًا وَرَهَبًا} dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Al-Anbiya 90 As-Sauri mengatakan, maksudnya yaitu berharap atas pahala yang ada di sisi Kami dan cemas takut terhadap siksa yang ada di sisi Kami. وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِينَ Dan mereka adalah orang-orang yang khusyuk kepada Kami. Al-Anbiya 90 Ali ibnu AbuTalhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa makna khasyi’in adalah orang-orang yang membenarkan apa yang telah diturunkan oleh Allah Swt. Mujahid mengatakan, orang-orang yang benar-benar beriman. Abul Aliyah mengatakan orang-orang yang takut. Abu Sinan mengatakan bahwa al-khusyuk adalah rasa takut yang melekat dalam hati dan tidak pernah lenyap darinya selamanya. Dan dari Mujahid disebutkan pula, bahwa makna khasyi’in adalah orang-orang yang merendahkan dirinya. Al-Hasan, Qatadah dan Ad-Dahhak mengatakan bahwa khasyi’in artinya orang-orang yang merendahkan dirinya kepada Allah Swt. Masing-masing dari pendapat-pendapat tersebut beraneka ragam satu sama lainnya. Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Ali ibnu Muhammad At-Tanafisi, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Fudail, telah menceritakan kepada kami Abdur Rahman ibnu Ishaq, dari Abdullah Al-Qurasyi, dari Abdullah ibnu Hakim yang mengatakan, bahwa Khalifah Abu bakar berkhotbah kepada kami. Dalam khotbahnya ia mengatakan, “Amma Ba’du. Sesungguhnya aku berwasiat kepada kalian agar bertakwa kepada Allah dan memuji-Nya dengan pujian yang layak bagi­Nya. Dan berharap dengan cemaslah kalian seraya merendahkan diri dalam memohon kepada-Nya. Karena sesungguhnya Allah Swt. telah memuji Zakaria dan ahli baitnya melalui firman-Nya Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam mengerjakan perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyuk pada Kami. amafWn. 314 135 448 184 44 437 318 84 156

juz 17 surat al anbiya ayat 89 90